Rabu, 18 Januari 2012


IPS SD KELAS 4 SEMESTER I

PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT
A. Peninggalan Sejarah
Searah adalah cerita tentang kehidupan yang benar-benar terjadi di masa lalu. Sedangkan peninggalan sejarah artinya warisan masa lampau yang mempuanyai nilai sejarah. Ada bermacam-macam bentuk peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah bisa berupa fosil, peralatan dari masa lampau, prasati, patung, bangunan, naskah, dan cerita atau hikayat.
1. Fosil, yaitu sisa-sisa tulang belulang manusia dan hewan atau tumbuhan yang membatu. Tulang belulang dan sisa-sisa tumbuhan itu berasal dari masa purba. Mereka tertanam di lapisan tanah. Umumnya fosil-fosil ini sudah berumur jutaan tahun. Dari fosil-fosil itu kita bisa mengetahui kehidupan pada zaman purba. Contoh: Fosil tengkorak manusia purba di Sangiran Jawa Tengah yang ditemukan oleh E. Dubois.
2. Peralatan dari zaman dulu. Ada banyak peninggalan berupa peralatan yang dipakai pada zaman dulu. Peralatan ini digunakan untuk berburu, menangkap ikan, dan bertani.Ada yang terbuat dari logam, tulang dan batu.
3. Prasasti, yaitu tulisan-tulisan dari masa lampau, Tulisan ini ditulis pada batu emas, perunggu, tembaga, tanah liat atau tanduk binatang.Prasasti ini biasanya berisi cerita tentang suatu kerajaan. Contohnya: Prasasti Yupa, Prasasti Kedukan Bukit.
4. Patung (Arca). Kebanyakan patung atau arca ini berasal dari kerajaan Hindu dan Budha. Bentuk Patung itu bermacam-macam. Ada patung dewa-dewa, ada patung Budha, ada patung yang berupa binatang dan lain-lain. Patung-patung itu terbuat dari batu, perunggu, atau bahkan emas.
5. Bangunan. Bangunan yang bernilai sejarah antara lain.                                                                                                                                                                  a. Candi, adalah bangunan kuno yang terbuat dari susunan batu. Candi didirikan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara keagamaan. Contohnya: Candi Borobudur, Candi Prambanan. b. Gedung, adalah suatu bangunan rumah. Banyak gedung yang mempunyai nilai sejarah. Contonya: Gedung Stovia, Gedung Soempah Pemuda. c. Tempat ibadat, Contoh tempat ibadat yang mempunyai nilai sejarah adalah Masjid Demak Jawa Tengah,.Gereja Katedral Jakarta. d. Benteng, yaitu bangunan yang dipergunakan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Benteng-benteng yang ada di Indonesia umumnya peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol. Contoh: Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Benteng Duurstede di Maluku. e. Istana. Di Indonesia banyak istana yang bernilai seejarah, misalnya Keraton Yogyakarta, Istana Negara, Istana Bogor. f. Tugu/monument., adalah suatu bentuk bangunan yang didirikan untuk memperingati suatu peristiwa. Peristiwa itu dianggap penting atau bersejarah. Misalnya: Monumen Yogja Kembali, Monas. g. Makam. Makam yang mempunyai nilai sejarah adalah tempat dikuburkannya tokoh-tokoh penting dalam sejarah.Misalnya: makam Diponegoro di Manado, Makam Bung Karno di Blitar.
6. Naskah/tulisan kuno. Contoh peninggalan sejarah berbentuk naskah/tulisan adalah kitab dan dokumen-dokumen penting.Misalnya: Naskah Supersemar, naskah Proklamasi, Kitab Mahabarata.
B. Mengenal Sejarah Terjadinya Suatu Tempat dan Daerah
Cerita tentang terjadinya suatu tempat atau daerah ada yang bersifat nyata. Maksudnya kejadian yang diceritakan memang terjadi. Namun ada juga yang berupa dongeng, yang tidak nyata. Maksudnya terjadinyanya suatu tempat atau daerah tidak seperti yang diceritakan. Ada beberapa cerita rakyat. Misalnya: legenda, mitos, dongeng, fable, dan sage. Bentuk-bentuk cerita ini mengisahkan terjadinya suatu tempat secara tidak nyata. Legenda tidak diaggap suci karena tidak ada tokoh dewa. Bentuk-bentuk cerita rakyat dan sejarah terjadinya suatu daerah yaitu.
1. Legenda, yaitu cerita terjadinya suatu tempat. Banyak masyarakat yang percaya cerita itu benar-benar terjadi. Contoh legenda antara lain: a. Cerita terjadinya Gunung Tangkupan Perahu di Jawa Barat. b. Cerita asal-usul nama Banyuwangi di Jawa Tengah. c. Cerita terjadinya Rawa Pening di Jawa Tengah.
2. Mitos, yaitu cerita yang dipercaya benar-benar terjadi, dianggap suci, dan memiliki tokoh, dewa. Contohnya: asal usul Prambanan, asal usul Selat Bali.
3. Dongeng, adalah cerita yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata. Biasanya berupa cerita tentang keajaiban atau kesaktian. Misalnya dongeng Joko Tarub, Timun Emas, Bawang Merah dan Bawang Putih.
4. Fabel. Fabel termasuk cerita rakyat yang berisi pendidikan moral. Biasanya bercerita tentang kehidupan hewan atau binatang. Dalam fable hewan bisa berbicara seperti manusia.
5. Sage, adalah cerita rakyat tentang tokoh kepahlawanan. Cerita seperti ini banyak beredar di masyarakat tetapi sumbernya sulit ditemukan. Biasanya merupakan sumber lisan.
C. Menghargai Peninggalan Sejarah                                                                                                                                                                                         Beberapa bentuk penghargaan terhadap benda-benda peninggalan sejarah, antar lain.
1. Merawat dan menjaga benda-benda peninggalan sejarah. Ini merupakan tugas kita semua. Tetapi penanggung jawab utamanya adalah Negara. Cara merawat dan menjaga antara lain sebagai berikut: a. Menjaga keutuhan benda-benda peninggalan sejarah. b. Tidak mencoret-coret dan membuat kotor benda-benda peninggalan sejarah. c. Tidak mengambil dan memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah sebagai barang antic.  d. Melakukan pemugaran dengan tidak meninggalkan bentuk aslinya.
2. Mengunjungi tempat-tempat peninggalaln sejarah seperti candi, makam pahlawan, monumen dan lain-lain.
3. Menggunakan benda-benda peninggalan sejarah secara benar.
D. Manfaat menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah
Beberapa manfaat yang didapat dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah antara lain yaitu:
1. memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia,
2. menambah pendapatan Negara karena digunakan sebagai obyek wisata,
3. menyelamatkan keberadaan benda peninggalan sejarah, sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang, serta
4. membantu dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan untuk obyek penelitian.
 MATERI IPS SD Kelas IV



Kenampakan Alam, Sosial, dan Budaya
A.Pengertian Kenampakan Alam
Kenampakan alam atau bentang alam adalah bentuk-bentuk permukaan bumi.
B.Jenis-jenis Kenampakan Alam
1.Kenampakan alam wilayah daratan
Misalnya: dataran tinggi, dataran rendah, pantai, tanjung, gunung, dan pegunungan.
2.Kenampakan alam wilayah perairan
Misalnya: sungai, danau, selat, teluk, dan laut.
C.Berbagai Jenis Kenampakan Alam, Ciri, dan Manfaatnya
1.Dataran tinggi
Adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut.
Dataran tinggi dapat dimanfaatkan untuk:
 Menanam tanaman jenis sayuran dan buah-buahan
 Tempat peristirahatan
 Tempat rekreasi
Nama dataran tinggi di Indonesia antara lain:
• Dataran tinggi Dieng di provinsi Jawa Tengah
• Dataran tinggi Kerinci di provinsi Jawa Barat
• Dataran tinggi Tengger di provinsi Jawa Timur
• Dataran tinggi Minahasa di provinsi Sulawesi Utara
• Dataran tinggi Penreng di provinsi Sulawesi Tengah
2.Dataran rendah
Adalah bagian dari dataran yang datar dengan ketinggian antara 0-200 meter di atas permukaan laut.
Manfaat wilayah dataran rendah antara lain:
 Untuk pertanian
 Untuk peternakan
 Untuk perumahan penduduk
Dataran rendah terdapat di pulau-pulau besar di Indonesia yaitu:
• Papua
• Sumatera
• Kalimantan
• Sulawesi
• Jawa
3.Pantai
Adalah bagian dari dataran yang berbatasan langsung dengan laut.
Pantai dapat dimanfaatkan antara lain:
 Untuk tempat wisata
 Untuk tempat tumbuhnya tanaman kelapa dan hutan bakau
 Pasang surut air laut untuk pertambangan dan membuat garam
Nama pantai sebagai obyek wisata di Indonesia antara lain:
• Pantai Parang Tritis di provinsi DI Yogyakarta
• Pantai Lasita di provinsi Banten
• Pantai Nirwana di provinsi Sulawesi Tenggara
• Pantai Sanur dan Kuta di provinsi Bali
• Pantai Losiana di provinsi NTT
4.Tanjung atau semenanjung
Adalah dataran tinggi yang menjorok ke laut. Perbedaan antara semenanjung dengan tanjung terletak p-ada ukurannya. Semenanjung berukuran besar, sedangkan tanjung berukuran lebih kecil.
Nama tanjung dan semenanjung yang terdapat di Indonesia antara lain:
• Tanjung atau semenanjung Jabung di provinsi Jambi
• Tanjung atau semenanjung Kait, Pujut di provinsi Banten
• Tanjung atau semenanjung Sadari di provinsi Jawa Barat
• Tanjung atau semenanjung Bakung, Sari di provinsi Bali
• Tanjung atau semenanjung Malatayur di provinsi Kalimantan Tengah
5.Gunung
Adalah bukit yang sangat besar dan tinggi, dengan ketinggian puncaknya lebih dari 600 meter.
Gunung dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk keperluan:
 Perkebunan
 Rekreasi/karya wisata
 Kegiatan olahraga pedakian
 Penelitian
Nama gunung di Indonesia antara lain:
• Gunung Tangkuban Perahu di provinsi Jawa Barat
• Gunung Gambuta di provinsi Sulawesi Utara
• Gunung Trikora, Mandala di provinsi Papua
• Gunung Agung, Lasung di provinsi Bali
• Gunung Tambora di provinsi NTB
6.Pegunungan
Adalah bagian dari daratan yang bergunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut.
Daerah pegunungan banyak dimanfaatkan untuk:
 Tempat rekreasi
 Tempat peristirahatan
 Kegiatan pertanian jenis holtikultura (sayur-sayuran dan buah-buahan)
Nama pegunungan di Indonesia antara lain:
• Pegunungan Dieng di provinsi Jawa Tengah
• Pegunungan Tengger di provinsi Jawa Timur
• Pegunungan Jaya Wijaya di provinsi Papua
• Pegunungan Bukit Barisan di pulau Sumatera
• Pegunungan Quarles di pulau Sulawesi
7.Sungai
Sungai ada yang menyebutnya dengan nama kali, krueng, pangkung, dan aek.
Sungai dapat dimanfaatkan orang untuk:
 Irigasi atau pengairan
 Tempat perikanan
 Transportasi
Nama sungai di Indonesia antara lain:
• Sungai Batanghari di provinsi Sumatera Barat
• Sungai Ciliwung di provinsi DKI Jakarta
• Sungai Mahakam di provinsi Kalimantan Timur
• Sungai Opak di provinsi DI Yogyakarta
• Sungai Bengawan Solo di provinsi Jawa Tengah
8.Danau
Adalah genangan air yang sangat luas yang dikelilingi oleh dataran. Menurut kejadiannya, terdapat 2 jenis danau, yaitu:
* Danau alam
Adalah danau yang terbentuk karena kejadian alam. Misalnya, letusan gunung.
* Danau buatan
Adalah danau yang dibuat manusia. Misalnya, waduk atau bendungan.
Manfaat waduk antara lain:
 Objek wisata
 Tempat budidaya ikan
 Pengairan/irigasi
 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Nama-nama danau yang terdapat di Indonesia antara lain:
• Danau Maninjau di provinsi Sumatera Barat
• Danau Saguling di provinsi Jawa Barat
• Danau Kerinci di provinsi Jambi
• Danau Riam Kanan di provinsi Kalimantan Selatan
• Danau Tondano di provinsi Sulawesi Utara
9. Selat
Adalah perairan atau laut sempit yang menghubungkan dua buah pulau.
Manfaat dari selat:
 Sebagai jalur angkutan terpendek antarpulau
Nama selat di Indonesia antara lain:
• Selat Bangka menghubungkan Sumatera dan Bangka
• Selat Madura menghubungkan Jawa dan Madura
• Selat Makassar menghubungkan Kalimantan dan Sulawesi
• Selat Bali menghubungkan Jawa dan Bali
• Selat Karimata menghubungkan Sumatera dan Kalimantan
10. Teluk
Adalah bagian laut yang menjorok ke darat.
Manfaat dari teluk:
 Sebagai bandar atau pelabuhan laut
Nama teluk di Indonesia antara lain:
• Teluk Bayur di provinsi Sumatera Barat
• Teluk Perigi di provinsi Jawa Barat
• Teluk Bane di provinsi Sulawesi Selatan
• Teluk Sampit di provinsi Kalimantan Tengah
• Teluk Cendrawasih di provinsi Papua
11. Laut
Adalah kumpulan air asin yang menggenang dan menghubungkan daratan atas pulau-pulau.
Laut dimanfaatkan untuk:
 Tempat penangkapan ikan
 Tempat wisata laut
 Tempat lalu lintas antarpulau
Nama laut di Indonesia antara lain:
• Laut Hindia
• Laut Banda
• Laut Seram
D. Ciri-ciri Kenampakan Sosial dan Budaya di Lingkungan, Kabupaten/Kota dan Provinsi
1. Masyarakat yang tinggal di pedesaan memiliki ciri-ciri antara lain:
 Mata pencaharian bertani, berladang, nelayan
 Sifat kekeluargaan dan kegotong royongan masih erat dan terjaga dengan baik, bahkan masih memegang teguh adat istiadat
2. Masyarakat yang tinggal di perkotaan memiliki ciri-ciri antara lain:
 Mata pencaharian utama adalah perdagangan dan jasa
 Sifat kekeluargaan dan gotong royong tidak begitu erat, bahkan adat istiadat sudah mereka tinggalkan
3. Kondisi Budaya
Kondisi budaya di Indonesia sangat beragam, maksudnya tiap daerah memiliki ciri khas yang membedakan antara daerah satu dan lainnya.
Misalnya:
 Rumah adat (tradisional)
 Tarian daerah
 Pakaian tradisional
 Senjata tradisional
 Pertunjukkan daerah
 Adat istiadat/kebiasaan
 Lagu daerah
E. Peristiwa Alam dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan
Contoh-contoh peristiwa alam yang disebabkan oleh faktor alam, dan yang pernah dialami oleh masyarakat di Indonesia antara lain:
1. Gempa bumi
Adalah gerakan atau goncangan lapisan permukaan bumi. Gempa bumi yang disebabkan aktivitas gunung api disebut gempa vulkanik. Sedangkan gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas lempeng tektonik disebut gempa tektonik.
Daerah yang terkena gempa bumi akan berakibat:
 Banyak rumah dan bangunan lainnya hancur
 Banyak korban jiwa yang disebabkan karena reruntuhan bangunan
2. Banjir
Adalah air yang besar dan mengalir cukup deras. Penyebab banjir antara lain hujan deras atau mencairnya salju di wilayah pegunungan, kerusakan bendungan, gempa bumi.
Banjir akan menyebabkan:
 Kerusakan rumah dan bangunan lain
 Kerusakan tanah pertanian
 Kerusakan perkebunan
 Korban jiwa
 Muncul berbagai macam penyakit (diare, desentri, kulit)
3. Letusan gunung api
Gunung api adalah gunung yang mengeluarkan cairan yang sangat panas yang terdapat di dalam bumi. Cairan panas yang terkandung di dalam perut bumi disebut magma.
Jika gunung api meletus akan mengeluarkan antara lain:
 Batu padat yang besar-besar
 Batu kecil (kerikil)
 Cairan panas atau lahar
 Abu halus
Akibat yang ditimbulkan oleh letusan gunung api antara lain:
 Adanya gempa bumi (gempa vulkanik)
 Banyak tanaman yang mati karena terkena lahar
 Timbul penyakit pernapasan (batuk dan sesak napas) akibat dari debu yang dikeluarkan
 Korban jiwa
4. Angin topan atau angin ribut
Angin tersebut terjadi pada saat pergantian musim. Angin topan yang besar dapat mendatangkan hujan yang deras. Apabila angin topan bertiup air laut, maka dapat menimbulkan gelombang besar dan badai yang dahsyat. Selain itu, angin topan juga mengakibatkan kerusakan berbagai jenis bangunan, tanaman, bahkan korban jiwa.
5. Gelombang tsunami
Adalah pasang air laut yang disebabkan gempa bumi. Gelombang pasang ini dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah bagi masyarakat yang tinggal di daerah pantai. Rumah dapat hanyut disapu oleh gelombang tsunami.
F. Perilaku Masyarakat dan Peristiwa Alam
Beberapa perilaku anggota masyarakat yang mempengaruhi peristiwa alam sebagai berikut.
1. Menebang hutan secara liar
Menebang pohon di hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan hutan. Hutan menjadi gundul dan gersang sehingga tidak dapat lagi menahan air hujan, maka akan mendatangkan bahaya dan bencana.
2. Membuang sampah sembarangan
Sampah atau limbah adalah barang-barang buangan atau sisa-sisa yang dihasilkan rumah tangga maupun industri, misalnya kertas bekas pembungkus, botol, plastik, cairan sisa pengolahan industri. Membuang sampah sembarangan akan mengakibatkan polusi atau pencemaran udara dan pencemaran air. Jika membuang sampah di sungai akan mengakibatkan banjir, masyarakat kekurangan sumber air bersih.
3. Ladang berpindah
Ladang berpindah merupakan proses membuka lahan dengan cara membakar hutan. Setelah dibakar, kemudian lahan tersebut ditanami tanaman pangan. Dengan membakar hutan akan berakibat kebakaran hutan yang lebat, asap mengganggu kehidupan masyarakat sekitar bahkan negara tetangga, dan asap juga mengganggu penerbangan.

IPS SD Kelas VI Semester I

 

PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI

WILAYAH INDONESIA

Perkembangan Wilayah Administrasi Indonesia

Pada awalnya berdiri negara kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 8 provinsi yang ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 19 Agustus 1945 yaitu sebagai berikut:
  1. Sumatra
  2. Jawa Barat
  3. Jawa Tengah
  4. Jawa Timur
  5. Sunda Kecil (kepulauan Nusa Tenggara)
  6. Kalimantan
  7. Sulawesi
  8. Maluku
Pada tahun 1950, provinsi di Indonesia jumlahnya 11.  Hasil pemekaran dari Provinsi Sumatra yaitu Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Tengah dan Sumatra Selatan.  Provinsi Jawa Tengah dimekarkan menjadi Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perkembangan jumlah provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut :
  • Pada tahun 1956, jumlah provinsi di Indonesia adalah 15 provinsi.
  • Pada tahun 1957,jumlah provinsi di Indonesia ada17 provinsi.
  • Pada tahun 1958, provinsi di Indonesia berjumlah 20 provinsi.
  • Pada tahun 1959, provinsi di Indonesia berjumlah 20 provinsi.
  • Pada tahun 1960, provinsi di Indonesia berjumlah 21 provinsi.
  • Pada tahun 1967, provinsi di Indonesia berjumlah 25 provinsi.
  • Pada tahun 1969, provinsi di Indonesia berjumlah 26 provinsi.
  • Pada tahun 1976 , Timor Timur bergabung dengan Indonesia dan menjadi provinsi ke 27.
  • Pada tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan Provinsi Maluku dimekarkan menjadi Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
  • Pada tahun 2000, Provinsi di Indonesia berjumlah 32 provinsi.
  • Pada tahun 2002,Provinsi di Indonesia berjumlah 33 provinsi.
  • Pada tahun 2004,Provinsi di Indonesia berjumlah 33 provinsi.
 
Provinsi dan ibu Kota Provinsi
No. Provinsi Ibu Kota
1 Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh
2 Sumatra Utara Medan
3 Sumatra Barat Padang
4 Riau Pekan Baru
5 Kepulauan Riau Bandar Seri Bentan
6 Jambi Jambi
7 Bengkulu Bengkulu
8 Sumatra Selatan Palembang
9 Bangka Belitung Pangkal Pinang
10 Lampung Bandar Lampung
11 DKI Jakarta Jakarta
12 Banten Serang
13 Jawa Barat Bandung
14 Jawa Tengah Semarang
15 DI Yogyakarta Yogyakarta
16 Jawa Timur Surabaya
17 Bali Denpasar
18 Nusa Tenggara Barat Mataram
19 Nusa Tenggara Timur Kupang
20 Kalimantan Barat Pontianak
21 Kalimantan Tengah Palangkaraya
22 Kalimantan Timur Samarinda
23 Kalimantan Selatan Banjarmasin
24 Sulawesi Utara Manado
25 Gorontalo Gorontalo
26 Sulawesi Tengah Palu
27 Sulawesi Barat Mamuju
28 Sulawesi Selatan Makassar
29 Sulawesi Tenggara Kendari
30 Maluku Ambon
31 Maluku Utara Sofifi
32 Papua Jayapura
33 Irian Jaya Barat Manokwari

 


Peta Wilayah Provinsi di Indonesia


Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  55.392 km2
Letak Astronomis :  2⁰ LU – 6⁰ LU dan 95⁰ BT-98⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Selat Malaka

Timur :  Provinsi Sumatra Utara

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Samudra Hindia
Provinsi Sumatra Utara
Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  71.680 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LU – 4⁰ LU dan 98⁰ BT- 100⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi NAD

Timur :  Selat Malaka

Selatan :  Provinsi Sumatra Barat dan Riau

Barat :  Samudra Hindia
Provinsi Sumatra Barat
Didirikan :  3 Juli 1956
Luas Wilayah :  49.333 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LU – 3⁰ LS dan 98⁰ BT- 102⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sumatra Utara

Timur :  Provinsi Riau

Selatan :  Provinsi Jambi dan Bengkulu

Barat :  Samudra Hindia
Provinsi Riau
Didirikan :  25 Juli 1958
Luas Wilayah :  94.561 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LU – 2⁰ LS dan 100⁰ BT – 105⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sumatra Utara

Timur :  Selat Malaka dan Laut Cina Selatan

Selatan :  Provinsi Jambi

Barat :  Provinsi Sumatra Barat
Provinsi Kepulauan Riau
Didirikan :  24 September 2002
Luas Wilayah :  11.196 km2
Letak Astronomis :  4⁰ LU – 1⁰ LS dan 104⁰ BT – 107⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Singapura dan Laut Cina Selatan

Timur :  Provinsi Kalimantan Barat

Selatan :  Selat Karimata

Barat :  Provinsi Riau
Provinsi Jambi

Didirikan :  2 Juli 1958
Luas Wilayah :  53.436 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 3⁰ LS dan 101⁰ BT – 104⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Riau

Timur :  Selat Berhala dan Laut Cina Selatan

Selatan :  Provinsi Sumatra Barat

Barat :  Provinsi Sumatra Barat
Provinsi Bengkulu

Didirikan :  12 September 1967
Luas Wilayah :  21.168 km2
Letak Astronomis :  2⁰ LS – 5⁰ LS dan 101⁰ BT – 104⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Barat

Timur :  Provinsi  Sumatra Selatan dan Jambi

Selatan :  Provinsi Lampung dan Samudra Hindia

Barat :  Samudra Hindia


Provinsi Sumatra Selatan
Didirikan :  14 Agustus 1950
Luas Wilayah :  113.339 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS-5⁰ LS dan 102⁰ BT – 105⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Jambi

Timur :  Provinsi Bangka Belitung

Selatan :  Provinsi Lampung

Barat :  Provinsi Bengkulu


Provinsi Bangka Belitung

Didirikan :  tahun 2000
Luas Wilayah :  13.664 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 3⁰ LS dan 105⁰ – 108⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Cina Selatan

Timur :  Selat Karimata

Selatan :  Laut Jawa

Barat :  Selat Bangka


Provinsi Lampung

Didirikan :  13 Februari 1964
Luas Wilayah :  35.376 km2
Letak Astronomis :  4⁰ LS – 6⁰ LS dan 103⁰ BT – 106⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sumatra Selatan

Timur :  Laut Jawa

Selatan :  Selat Sunda

Barat :  Samudra Hindia


Provinsi DKI Jakarta
Didirikan :  10 Febuari 1965
Luas Wilayah :  656 km2
Letak Astronomis :  6⁰ LS – 7⁰   LS dan 106⁰ BT – 108⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Jawa

Timur :  Provinsi Jawa Barat

Selatan :  Provinsi Jawa Barat

Barat :  Provinsi Banten

Provinsi Banten

Didirikan :  tahun 2000
Luas Wilayah :  8.651 km2
Letak Astronomis :  6⁰ LS – 7⁰ LS dan 104⁰ BT – 107⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Jawa

Timur :  Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Selat Sunda
Provinsi Jawa Barat

Didirikan :  14 Juli 1950
Luas Wilayah :  44.176 km2
Letak Astronomis :  6⁰ LS – 7⁰ LS dan 106⁰ BT – 107⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi DKI Jakarta dan Laut Jawa

Timur :  Provinsi Jawa Tengah

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Provinsi Banten


Provinsi Jawa Tengah

Didirikan :  4 Juli 1950
Luas Wilayah :  34.864 km2
Letak Astronomis :  6⁰ LS – 8⁰ LS dan 108⁰ BT – 111⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Jawa

Timur :  Provinsi Jawa Timur

Selatan :  Samudra Hindia dan Provinsi DI Yogyakarta

Barat :  Provinsi Jawa Barat


Provinsi DI Yogyakarta
Didirikan : 14 Maret 1950
Luas Wilayah :  3.142 km2
Letak Astronomis :  7⁰ LS – 8⁰ LS dan 110⁰ BT – 111⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Jawa Tengah

Timur :  Provinsi Jawa Tengah

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Provinsi Jawa Tengah


Provinsi Jawa Timur

Didirikan :  4 Maret 1950
Luas Wilayah :  47.921 km2
Letak Astronomis :  7⁰ LS – 8⁰ LS dan 111⁰ BT – 114⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Jawa

Timur :  Selat  Bali

Selatan :  Provinsi Jawa Tengah

Barat :  Samudra Hindia

Provinsi Bali

Didirikan :  14 Agustus 1958
Luas Wilayah :  5.632 km2
Letak Astronomis :  7⁰ LS – 9⁰ LS dan 114⁰ BT – 116⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Bali

Timur :  Selat Lombok

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Selat Bali



Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)

Didirikan :  14 Agustus 1958
Luas Wilayah :  20.153 km2
Letak Astronomis :  8⁰ LS -9⁰ LS dan 115⁰ BT – 119⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Flores

Timur :  Selat Sape

Selatan :  Samudra  Hindia

Barat :  Selat  Lombok


Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Didirikan :  14 Agustus 1958
Luas Wilayah :  47.389 km2
Letak Astronomis :  8⁰ LS – 12⁰ LS dan 118⁰ BT – 126⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Flores

Timur :  Selat Ombai

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Selat Sape


Kalimantan Barat

Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  146.807 km2
Letak Astronomis :  2⁰ LU – 3⁰ LS dan 108⁰ BT – 114⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Negara Malaysia

Timur :  Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur

Selatan :  Laut Jawa

Barat :  Laut Cina Selatan dan Selat Karimata


Provinsi Kalimantan Tengah

Didirikan :  2 Juli 1958
Luas Wilayah :  153.800 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LU – 4⁰ LS dan 111⁰ BT – 116⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat

Timur :  Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan

Selatan :  Laut Jawa

Barat :  Provinsi Kalimantan Barat
Provinsi  Kalimantan Timur

Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  211.446 km2
Letak Astronomis :  4⁰ LU – 3⁰ LS dan 113⁰ BT – 119⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Negara Malaysia

Timur :  Selat Makasssar dan Laut Sulawesi

Selatan :  Provinsi Kalimantan Selatan

Barat :  Negara Malaysia


Provinsi Kalimantan Selatan

Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  36.985 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 4⁰ LS dan 114⁰ BT – 117⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Kalimantan  Timur

Timur :  Selat Makassar

Selatan :  Laut Jawa

Barat :  Provinsi Kalimantan Tengah


Provinsi Sulawesi Utara

Didirikan :  13 Desember 1960
Luas Wilayah :  25.768 km2
Letak Astronomis :  0⁰ LU – 3⁰ LU dan 123⁰ BT – 126⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Sulawesi

Timur :  Laut Maluku

Selatan :  Laut Maluku

Barat :  Provinsi Gorontalo


Provinsi Gorontalo

Didirikan :  22 Desember 2000
Luas Wilayah :  10.804 km2
Letak Astronomis :  0⁰ LU – 1⁰ LU dan 121⁰ BT – 123⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Sulawesi

Timur :  Provinsi Sulawesi Utara

Selatan :  Teluk Tomini

Barat :  Provinsi Sulawesi Tengah


Provinsi Sulawesi Tengah

Didirikan :  23 September 1964
Luas Wilayah :  68.033 km2
Letak Astronomis :  2⁰ LU – 3⁰ LS dan 120⁰ BT – 122⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Sulawesi

Timur :  Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan

Selatan :  Provinsi Sulawesi Tenggara

Barat :  Selat Makassar


Provinsi Sulawesi Barat

Didirikan :  tahun 2004
Luas Wilayah :  16.787 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 4⁰ LS dan 119⁰ BT – 120⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sulawesi Tengah

Timur :  Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan

Selatan :  Provinsi Sulawesi Selatan

Barat :  Selat Makasar
Provinsi Sulawesi Selatan

Didirikan :  13 Desember 1960
Luas Wilayah :  62.482 km2
Letak Astronomis :  0⁰ – 7⁰ LS dan 119⁰ BT – 122⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat

Timur :  Provinsi SulawesiTengggara

Selatan :  Laut Flores

Barat :  Selat Makassar

Provinsi Sulawesi Tenggara

Didirikan :  23 September 1964
Luas Wilayah :  38.140 km2
Letak Astronomis :  3⁰ LS – 6⁰ LS  dan 121⁰ BT – 124⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan

Timur :  Laut Banda

Selatan :  Laut Flores

Barat :  Teluk Bone
Provinsi Maluku

Didirikan :  1 Juli 1958
Luas Wilayah :  85.728 km2
Letak Astronomis :  3⁰ BT –  9⁰ LS dan 126⁰ BT – 135⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Seram

Timur :  Laut Seram

Selatan :  Laut Timor dan Laut Arafuru

Barat :  Laut Maluku

Provinsi Maluku Utara

Didirikan :  4 Oktober 1999
Luas Wilayah :  53.836 km2
Letak Astronomis :  3⁰ LU – 2⁰ LS dan 125⁰ BT – 130⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Samudra Pasifik

Timur :  Laut Halmahera

Selatan :  Laut Seram

Barat :  Laut Maluku


Provinsi Papua

Didirikan :  1969
Luas Wilayah :  -
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 9⁰ LS dan 135⁰  BT – 141⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Samudra Pasifik

Timur :  Papua Nugini

Selatan :  Laut Arafuru

Barat :  Irian Jaya Barat


Provinsi Irian Jaya barat

Didirikan :  tahun 2004
Luas Wilayah :  -
Letak Astronomis :  0⁰ LS – 5⁰ LS dan 130⁰ BT – 135⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Samudra Pasifik

Timur :  Provinsi Papua

Selatan :  Laut Arafuru

Barat :  Laut Seram dan Laut Halmahera
Wilayah Laut Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah lautan yang cukup luas.  Wilayah daratannya terdiri dari beribu-ribu pulau.  Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia, dengan ribuan pulau yang tersebar di khatulistiwa terletak pada posisi silang yang sangat strategis, yang berada di Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik.
Wilayah Indonesia pada saat proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 masih mengikuti Territoriale Zee en Maritieme Ordonantie tahun 1939.  Lebar laut wilayah Indonesia 3 mil diukur dari garis air terendah dari masing-masing pantai pulau Indonesia, penetapan tersebut tidak menjamin kesatuan wilayah NKRI.  Hal ini lebih terasa lagi bila dihadapkan pada pergolakan-pergolakan dalam negeri pada saat itu.  Mengingat keadaan lingkungan alamnya, persatuan bangsa dan kesatuan wilayah negara menjadi tuntunan utama bagi terwujudnya kemakmuran dan keamanan.  Atas pertimbangan tersebut, maka dikeluarkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957.
Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa letak geografis Indonesia adalah  negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri.  Deklarasi tersebut juga menyatakan bahwa demi keutuhan teritorial dan untuk melindungi kekayaan negara yang ada di dalamnya, pulau-pulau serta laut yang ada harus dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang ditetepkan UU No:4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.
Sejak tahun 1960 luas wilayah berubah dari + 2 juta km2 menjadi + 5 juta km2, dengan 65 % wilayahnya terdiri atas laut atau perairan.  Perairan laut Indonesia berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Batas laut teritorial yaitu 12 mil dari titik terluar sebuah pulau ke laut bebas,.  Berdasarkan batas tersebut, negara Indonesia memiliki kedaulatan atas air, bawah laut, dasar laut, dan udara di sekitarnya termasuk kekayaan alam di dalamnya.
  2. Batas landas kontinen sebuah negara paling jauh 200 mil dari garis dasar ke laut bebas dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter.  Ladas kontinen adalah dasar laut dari arah pantai ke tengah laut dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter.
  3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ditarik dari titik terluar pantai sebuah pulau sejauh 200 mil.  Dengan bertambahnya luas perairan Indonesia, maka kekayaan alam yang terkandug di dalamnya bertambah pula.  Oleh karena itu, Indonesia bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi sumber daya alam dari kerusakan.
Peta Wilayah Laut Indonesia
Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 perairan laut teritorial Indonesia terdiri atas tiga bagian yaitu laut teritorial, batas landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE).  Selain ketiga wilayah perairan laut masih ada wilayah ini berbeda di dalam dan di antara Kepulauan Indonesia.  Contoh wilayah perairan ini misalnya Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Makasar, dan Laut Banda.
Untuk kepentingan persahabatan antar negara maka dlam konvensi Hukum Laut Internasional ditetapkan adanya lintas damai melalui laut teritorial.  Yang dimaksud lintas damai adalah jalur wilayah laut teritorial yang boleh digunakan oleh pihak asing sepanjang tidak merugikan bagi kedamaian, ketertiban, dan keamanan negara yang berdaulat.
Laut selain berfungsi sebagai penghubung wilayah satu dengan yang lain dalam memperlancar hubungan transportasi, juga kekayaan yang terkandung di dalamnya sangat menopang kehidupan rakyat.  Potensi yang ada di laut dapat menimbulkan masalah apabila pengelolaannya tanpa memperhatikan lingkungan.
Untuk mencegah kerusakan lingkungan laut maka beberapa usaha yang dapat dilakukan adalah :
  1. Membatasi penggunaan beberapa macam alat penangkapan ikan.
  2. Alat penangkap ikan berupa pukat harimau dilarang guna melindungi berbagai ikan tertentu.
  3. memperhatikan daerah, jalur, dan musim penangkapan.
  4. Mencegah pencemaran dan kerusakan, melakukan rehabilitasi, dan budidaya sumber daya ikan.
  5. Membatasi daerah penangkapan.
  6. Pengelolaan sumber daya alam dengan pendekatan lingkungan.  Sumber daya alam harus digunakan secara nasional, tidak merusak lingkungan hidup, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh, dan memperhatikan generasi yang akan datang.
  7. Membuat undang-undang untuk melindungi penyu dan melindungi pantai tempat penyu bertelur.
  8. Mengeluarkan PP No. 17 tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di daerah lepas pantai untuk menjaga terpeliharanya lingkungan laut.

 



 



 

IPS kelas 6 SD

A. PENGERTIAN EKSPOR-IMPOR

 

Sejak zaman dahulu, bangsa Indonesia sudah melakukan hubungan dagang dengan bangsa lain. Pedagang-pedagang dari Arab, India, dan Cina telah berdagang dengan bangsa Indonesia sejak abad ke-5. Pedagang-pedagang tersebut membawa beraneka ragam barang dagangan, seperti barang keramik, kain sutera dan bahan makanan. Di Indonesia, mereka membeli rempah-rempah. Pada abad ke-16, pedagang-pedagang dari Eropa mulai datang. Mereka juga tertarik untuk membeli rempah-rempah. Pedagang dengan bangsa lain terus berlanjut hingga sekarang. Sehubungan dengan kegiatan perdagangan ini, kita akan belajar tentang ekspor dan impor.








1. Ekspor
Pernahkah kamu mendengar kata ekspor dan impor? Kata ekspor dan impor selalu berhubungan dengan perdagangan. Ekspor adalah cara menjual barang dan jasa kepada pihak yang ada di luar negeri. Contoh, kita menjual barang hasil kerajinan (barang asongan, ukir-ukiran) ke Jepang. Ini berarti kita melakukan ekspor ke negara Jepang. Barang yang kita jual ke luar negeri disebut sebagai barang ekspor. Sedangkan, lembaga atau orang yang melakukan ekspor disebut eksportir. Pernahkah kamu melihat barang-barang yang berlabel “kualitas ekspor” pada barang-barang buatan Indonesia? Ini artinya, bahwa barang-barang tersebut dapat dijual ke luar negeri, karena kualitasnya bagus.
Tidak semua barang produksi dalam negeri bisa dijual ke luar negeri. Negara yang mau membeli barang-barang produk kita (Indonesia) pasti akan memilih barang-barang yang berkualitas bagus. Oleh karena itu, barang-barang yang diberi label “kualitas ekspor” adalah barang-barang yang dianggap bagus mutunya. Jika suatu negara mengadakan ekspor, maka pemerintah akan memperoleh pendapatan berupa devisa. Barang-barang yang diekspor Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu:
a. Minyak bumi dan gas bumi (migas)
b. Non migas, antara lain hasil-hasil pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan industri.
2. Impor
Impor adalah kegiatan memasukkan atau mendatangkan (membeli) barang dan jasa dari luar negeri. Jika kita membeli barang-barang dari luar negeri (seperti mobil, alat-alat elektronik), berarti kita melakukan impor. Barang yang kita beli disebut sebagai barang impor. Sedangkan lembaga atau orang yang membeli barang dari luar negeri akan disebut importir. Jadi barang impor adalah barang-barang buatan luar negeri yang dibawa masuk ke dalam negeri. Mengapa negara itu melakukan impor? Suatu negara melakukan impor, karena:
a. Negara pengimpor tidak dapat menghasilkan barang tersebut, karena tidak mempunyai bahan dasarnya.
b. Negara pengimpor dapat memproduksi barang impor tetapi biaya lebih mahal.
c. Negara pengimpor dapat menghasilkan sendiri, tetapi jumlahnya belum memenuhi. Contoh: kita mengimpor beras dari Thailand, sebab kebutuhan beras dalam negeri belum mencukupi.
Oleh karena itu selain mengekspor barang-barang ke luar negeri, Indonesia juga mengimpor barang-barang dari luar negeri. Dalam upaya melindungi industri dalam negeri, pemerintah melakukan pembatasan impor. Pembatasan impor akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
a. Dapat mengurangi ketergantungan produk luar negeri, dan merangsang untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
b. Menanamkan rasa bangga dan mencintai produksi dalam negeri.
c. Mendorong industri dalam negeri untuk maju dan berkembang, sebab saingan barang-barang dari luar negeri terbatas.
d. Dapat menciptakan lapangan kerja dan menekan angka pengangguran dalam negeri.




IPS KELAS 3 SD

SEJARAH UANG


 


Setiap hari kalian meminta uang kepada ayah ibu. Kalian gunakan untuk apa uang tersebut? Dapatkah kalian membeli buku dengan kayu ? Segala sesuatu yang kalian beli harus dibayar dengan uang. Bagaimana uang dapat ditemukan? Mengapa setiap orang perlu uang ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kalian pelajari bab ini. Pada zaman dahulu, manusia menghasilkan barang-barang sendiri untuk mencukupi kebutuhannya. Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan, manusia tidak mampu lagi memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhannya, setiap orang membutuhkan orang lain. Kebutuhan terhadap barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi sendiri diperoleh dari pihak lain yang dilakukan dengan cara barter. Barter adalah proses tukar-menukar barang.
1. Alasan Meninggalkan Barter
Dalam perkembangannya, ternyata cara barter menemui beberapa kesulitan sebagai berikut.
a. Sulit menemukan orang yang cocok untuk diajak barter.
b. Sulit menemukan nilai barang yang akan ditukarkan.
c. Sulit untuk menyimpan barang yang ditukarkan.
Kesulitan yang terdapat dalam barter akhirnya mendorong munculnya cara lain untuk melakukan tukar-menukar, yaitu pertukaran dengan uang barang. Uang barang dapat berupa kulit, emas, kerang, atau garam. Penggunaan uang barang ternyata juga memiliki banyak kesulitan. Kesulitan tersebut timbul karena pada umumnya barang yang dipakai sebagai perantara mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a. Nilainya Tidak Stabil
Untuk barang-barang tertentu sering mengalami perubahan nilai dalam waktu yang relatif singkat.
b. Sulit Disimpan
Orang mengalami kesulitan untuk menyimpan barang-barang tertentu atau mungkin untuk menyimpan dibutuhkan biaya yang cukup besar.
c. Tidak Tahan Lama
Beberapa barang yang dipakai sebagai uang barang ternyata ada yang mudah rusak, misalnya garam. Garam akan mencair jika disimpan terlalu lama.
d. Sulit untuk Dipindahkan ke Tempat Lain
Ada sebagian barang yang sulit dipindahkan karena ukurannya yang terlalu besar atau mungkin bobotnya yang terlalu berat. Hal tersebut dapat mempersulit seseorang jika dia ingin bepergian ke tempat yang cukup jauh.
2. Alasan Menggunakan Uang Barang
Kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh uang barang membuat manusia memilih emas dan perak untuk dipakai sebagai perantara tukarmenukar dengan alasan sebagai berikut.
a. Mudah dibawa pergi atau dipindahkan.
b. Diterima dan dipercaya oleh umum.
c. Jumlahnya terbatas.
d. Tahan lama atau tidak mudah rusak.
e. Mudah disimpan.
f. Nilainya tetap untuk jangka waktu yang panjang.
Manusia kemudian membuat uang dari bahan emas dan perak. Dalam perkembangan selanjutnya, uang logam yang beredar di masyarakat tidak lagi terbuat dari emas dan perak. Namun, pada umumnya terbuat dari perunggu dan aluminium karena nilai emas terlalu tinggi. Selain uang logam, kita juga menggunakan uang kertas, yaitu uang yang bahan pembuatnya berasal dari kertas. Alasan manusia memilih perunggu, aluminium, dan kertas sebagai bahan untuk membuat uang adalah karena ketiga benda tersebut harganya lebih murah dibanding benda lain, terutama jika dibandingkan dengan emas dan perak. Berdasarkan uraian mengenai tahap atau asal usul uang tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan uang adalah benda yang memiliki syarat-syarat tertentu yang dapat digunakan atau diterima oleh masyarakat sebagai perantara dalam melakukan tukar-menukar barang dan jasa.
Ayo isi titik-titik berikut ini dengan benar!
1. Manusia tidak dapat hidup tanpa ….
2. Tukar-menukar barang dengan barang disebut ….
3. Barang dirasa kurang … untuk alat pembayaran.
4. Uang barang yang paling berharga adalah ….
5. Uang barang yang sampai saat ini masih memiliki nilai tinggi adalah ….